Pemerintah Desa Kampung Beru dan Sanggar Seni Mallabiri Desa Kampung Beru telah melakukan bekerjasama melakukan Pemetasan Budaya Ammaca Kitta Mangkasarak Tulkiyama pada tanggal 01 Agustus 2025 s.d 02 Agustus 2025.
Kegiatan Pementasan ini dilakukan dengan dasar melihat yang terjadi bahwa Budaya Ammaca Kitta Mangkasarak Tulkiyamah ditengah tengah lingkungan masyarakat Desa Kampung Beru sudah hampir punah terbukti dengan jarangnya lagi dilaksanakan budaya ini pada saat adanya warga atau keluarga yang meninggal dan melihat warga desa Kampung Beru tersisa 3 orang yang mampu membaca dan melafaskan Kitta ini yaitu Hj. Rohani, Dg. Lino dan Dg. Muji.
Sehingga Pemerintah Desa Kampung Beru bersama Sanggar Seni mengkemas Budaya Ammaca Kitta Mangkasarak Tulkiyamah ini dalam bentuk pementasan untuk menggali dan memperkenalkan kembali kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Kampung Beru baik dari lapisan Anak Sekolah dan Masyarakat umum lainnya.
Dalam pementasan ini dihadiri oleh Balai Pelestarian Budaya Provinsi Sulawesi selatan dan Tenggara, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Takalar, Camat Polongbangkeng Utara, Akedimisi Institut Seni Budaya (ISBI) Sulawesi Selatan, Bhambimkantibmas Desa Kampung Beru dan Babinsa Desa Kampung Beru.
Kitta Mangkasarak Tulkiyamah ini adalah warisan budaya yang cukup unik karena dalam kitta ini dituliskan aksara Arab dan dilantunkan dengan menggunkan Bahasa Makassar dan isi dari Kitta Mangkasarak Tulkiyamah ini berisikan tentan Proses Sakratul Maut atau Proses Kematian dari Manusia.